LATAR BELAKANG MASUK ILKOM
Awalnya saya ingin mengambil pmdk saya di bidang tambang UNSRI Palembang . Saya tertarik karena melihat orang tua saya, tante dan paman-paman saya . Saya melihat jurusan itu seru , penuh tantangan dan bisa bebas terjun langsung ke lapangan . Ada sebuah kebebasan yang membuat saya mengin ginkan jurusan itu. Namun , saya tidak dibolehin orang tua saya dengan alasan saya permpuan terutama banyak masuk hutan , gua , dan sebagainya . Saya diarahkan serta dianjurkan untuk memilih jurusan yang sa ma dengan kakak saya. Mulanya , saya tetap pada keputusan saya , namun saya luluh saat mengetahui orang spesial bagi saya mau mengambil PMDK dengan bidang yang sama. Dia sangat berharap agar tidak ada yang mengambil PMDK dengan bidang yang sama dengannya karena kuota hanya 1 orang . Jatah PMDK di sekolah saya 1 orang hanya 1 PMDK. Memang jika bersaing nilai, nilainya dibawah saya. Apalagi orang tua saya tidak mungkin setuju. Akhirnya, saya mengikuti saran orang tua saya . Hari pertama PMDK keluar, sayapun mengambil PMDK di FK-UI agar bisa meneruskan buku-buku kakak saya dan meminta bimbingan darinya karena sejurusan. Saya pun Cuma iseng mengikuti kehendak orang tua saya agar bisa bekerja sama dengan kakak hamba kelak, saya sudah merelakan PMDK saya . Waktu itu, saya sudah focus mengikuti SNMPTN . Tidak ada satu orang pun teman saya yang mau mengambil PMDK-UI. Itu sudah jadi tradisi sejak dahulu, mereka lebih suka hal yang pasti , maklum PMDK UNSRI disekolah saya selalu ditunggu-tunggu orang sementara kuota hanya terbatas. Mayoritas setiap yang mengambil PMDK UNSRI tembus semua, apalagi jaraknya dekat. Berbagai cara dilakukan untuk mengambil PMDK UNSRI . Terutama anak guru SMA yang nilainya mencukupi standar lebih diprioritaskan.Namun, orang tua saya terus member saya motivasi “lebih baik mencoba dan menjadi perintis pertama yang mau mengambil PMDK yang tidak diambil orang dengan jalan yang lurus tanpa mengganggu orang”. Walaupun iseng, saya berusaha keras mempengaruhi teman akrab saya biar saya ada temannya. Formulirpun hanya untu k 2 orang dari anak IPA, karena ternyata saat ditelusuri selama ini tidak ada yang pernah mau mengambil PMDK disana lantaran orang lebih suka yang pasti- pasti saja. Ternyata dari zaman kakak saya sudah ada formulir itu, namun selalu di sia-siakan.Teman akrab saya pun mengambil PMDK nya dengan mengambil bidang farmasi. Selama itu juga saya suka internetan dan e-mail an ke pihak UI ditengah malam . Saya memberikan komentar dan e-mail kepada dosen-dosen , petugas dan seluruh yang berhubungan dengan pihak UI tentang latar belakang PMDK UI di sekolah saya selalu disia-siakan dan sebgainya. Uang formulirpun sudah kami bayarkan. Liburan pun tiba, teman-teman asyik mengikuti bimbel untuk persiapan SNMPTN.Dan saya pun asyik liburan mengikuti orang tua saya sambil kursus untuk memperdalam bahasa inggris. Asyik sekali les disana, melatih conversation dan sebainya. Letaknya tidak jauh dari rumah sakit muhammmad hosein dekat kosan kakak saya. Setiap pagi saya jalan kaki sambil olahraga , jaraknya cukup jauh. Namun , hati saya sangat senang , saya seperti merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Pola hidup seperti itu baru saya rasakan. Ada berbagai becak dan ojek yang setiap hari memperhatikan saya. Lantaran, setiap pagi ketemu abang becak yang itu-itu saja. Sesampai di tempat les , mr.Ari yang mengajar sangat lucu. Dia juga bisa meramal dan menebak 7 digit angka. Wow… seru. Mayoritas yang kursus disana tingkat atas semua sudah kuliah , ada 2 0rang teman sebaya saya. Saat liburan itu juga saya mendapat telp dari guru saya bahwa ada teman saya yang nilainya selalu bersaing dengan saya mau mengambil PMDK dengan jurusan yang saya pilih. Nilai kami hampIr seimbang. Namun, kelas dua semester dua saya tidak semangat belajar lagi karena orang spesial saya sudah beda kelas. Kelas satu semester satu dan dua saya semangat sekali belajar, juara umum dipegang waktu itu karena saat itu ada seseorang special yang menghila ngkan rasa trauma saya,padahal trauma itu telah membuat saya sangat benci sekali persaingan .Namun, berkat dia semangat saya tumbuh kembali. Dia orang pertama yang saya kenal walaupun dulu dia tidak mengetahuinya. Begitu juga kelas dua semester dua , setiap melihat dia rasa percaya diri saya bangkit kembali.Semakin lama, saya dan diapun semakin jauh . Diapun sudah mengenal adik kelas. Dan kelas tiganya kami sudah sibuk mengurusi PMDK nilai seperti rekayasa belaka. Kemudian, teman saya itu pun sangat menginginkan jurusan FK , sementara FK UNSRI banyak diminati anak-anak guru di SMA saya sehingga banayk sekali persaingan. Seluruh teman- teman di SMA saya mengetahui bahwa saya dan teman akrab saya yang mengambil PMDK disana. Diapun mau mengambil PMDK saya, dia juga anak guru disana dengan nilai-nilai yang juga besar.Prinsip di sekolah saya untuk PMDK di luar jawa, nilainya sedikit dibesarin karena standar sekolah saya nilainya rendah dibandingkan di pulau jawa. SKBM sekolah di buat tidak setinggi di pulau jawa agar anak-anak disekolah tidak merasa cepat puas dan terus berusaha. Sekolah saya nsangat disiplin, pergi dari jam enam pagi pulang jam enam sore. Bahkan kami suka tidur di musholla menunggu masuk pelajaran siang. Wow, otak selalu di isi belajar dan belajar. Salahnya, waktu itu saya menggap remah dan tidak mengurusi PMDK saya, saya malah asyik liburan , bahkan saya tidak memberitahukan kepada kedua orang tua saya karena waktu itu saya merasa belum tentu tembus juga . Uang formulir sayapun mau akan dikembalikan dan saya meminta tolong kepada guru saya agar PMDK saya di bayarkan untuk PMDK lain saja. Lagi pula saya belum bisa balik dadakan begitu saja.Waktu itu saya terlalu percaya diri membuat saya meremehkan PMDK, saya sudah focus ikut SNMPTN memilih jurusan tambang yang saya inginkan tanpa memberitahukan orang tua saya. Pengumuman PMDK UI pun keluar, ternyata semua PMDK UI tembus . Orang tua saya terkejut, karena nama saya tidak ada. Padahal , jelas –jelas semua teman SMA, dan orang tua saya pun tahunya bahwa saya dan teman akrab saya yang mengambil PMDK itu. Orang tua saya , sangat marah kepada saya karena telahmenggap remeh dan tidak peduli ( sepele) segala sesuatu yang ada. Akhirnya, saya baru jujur. Sayapun segera mengunjungi guru saya. Untung saja , saya masih di daftarin PMDK di IPB. Saya langsung mengurusi PMDK dan berkas-berkas saya. Saya tidak mau menganggap remeh lagi. Saya benar-benar mengurusi PMDK dan berkas-berkas saya. Saya memilih jurusan karena hobi bahkan cadangan pun saya pilih sesuai dengan pilihan pertam. Saya tidak mengurusi passing grade n sebagainya mulanya. Pengumuman PMDK IPB pun keluar . Ternyata PMDK saya tembus, saya pun di berikan pilihan oleh orang tua saya untuk mengambil PMDK atau melepaskannya karena bayaran kuliah mau dibayarkan hari itu juga. Pilihan yang berat, di satu sisi saya mau megikuti SNMPTN namun jika mengambil bidang tambang pasti orang tua tambah jengkel melihat keputusan saya , di satu sisi saya bingung tentang jurusan apa yang saya pilih and disisi lain saat saya selidiki grade Ilkom di IPB tinggi . Ada enam jurusan yang saya ketahui grade tinggi antara lain teknologi pangan, statistik, ilkom, ilmu gizi, agribisnis dan satunya lagi saya lupa. Selain itu, saya hobi bermain computer dan mengotak atik barang elektronik . Saya bingun waktu itu, dengan pertimbangan matang dan saran dari orang terdekat, sayapun mengambil PMDK saya. Saya takut jika muncul masalah baru lagi, lebih baik saya mengambil yang sudah di depan mata. Akhirnya saya tidak mengikuti tes papaun karena uang masuk kuliah sudah di bayarkan Saya sedikit tidak ikhlas waktu itu. Sekarang saya baru menyadari Tuhanlah yang lebih tau jalan yang saya tempuh. Tuhan lebih mengetahui hobi saya sejak kecil. Saat saya renungi sejenak , tuhan sangat mengetahui hal mendetail dalam driri saya. Saya jadi teringat kisah kecil saya saat saya dimarahin karena selalu merusak barang yagn selalu di belikan , saya membongkar telp, VCD , gimbot dirumah dan barng- barang lainnya. Ada rencana yang tuhan kehendaki untuk saya. Walaupun saya dulu tidak ikhlas , santai saat masa TPB , bahkan mencoba tidak belajar dengan nilai standar-standar saja. sekarang saya tidak mau lagi menyia-nyiakan kesempatan yang ada, saya akan berjuang semampu saya. THE GOD ALWAYS IN MY HEART… aaaaamiin…..
0 Response to "LATAR BELAKANG MASUK ILKOM"
Posting Komentar
asalammu'alaykum.wr.wb